Skip to main content

Jakarta – Sejak saat masih kecil kita sering diajarkan, baik oleh orang tua kita maupun oleh guru, untuk rajin menabung demi masa depan. Sekarang saatnya bagi kita untuk mengajak putra-putri atau keponakan kita menabung. Sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit. Begitu pepatah yang sering digunakan untuk memotivasi gerakan menabung.

Banyak cara yang bisa dipilih untuk menabung. Bisa ditaruh di bawah bantal, dimasukkan ke celengan (piggy bank), atau bahkan dimasukkan ke rekening bank.

Aktivitas menabung sebaiknya memang dimulai sejak dini sekali. Sejak anak-anak sudah mengerti arti uang. Banyak cara yang bisa dipilih untuk menabung. Bisa ditaruh di stoples atau tempat pensil yang sudah tidak terpakai, dimasukkan ke celengan (piggy bank) baik yang terbuat dari tanah liat maupun kaleng, atau bahkan dimasukkan ke rekening bank.

Dalam menabung terdapat kriteria yang harus terpenuhi, yaitu mudah diakses (easy to access) baik untuk ditambahkan atau diambil, dan aman (save). Kriteria ini juga berlaku untuk tabungan Dana Darurat.

Kita pasti menginginkan para Penabung Pemula senantiasa mengakses tabungan mereka untuk menambah nilainya, bukan menguranginya. Dengan demikian, pemilihan tempat menabung yang sederhana seperti stoples atau tempat pensil sebaiknya tidak digunakan, karena mudah dibuka dan diambil isinya.

Karena kita mengharap bahwa akan lebih sering diakses untuk ditambah nilainya, maka rekening bank juga jadi tidak mudah diakses. Terutama oleh para Penabung Pemula.

Maka pilihan yang dapat memenuhi kedua kriteria tersebut adalah celengan. Mudah diakses dan aman. Bahkan bisa jadi bentuk, warna, dan gambar celengan dapat membuat kegiatan menabung mereka lebih menyenangkan.

Lalu, setelah celengan penuh dipecah, dihitung uangnya, lalu disetor ke rekening bank biar bisa dapat peningkatan nilai?

Pemikiran yang baik, tapi jangan buru-buru. Ada beberapa hal yang perlu kita pahami dahulu sebelum membuka rekening tabungan di bank.

Yang pertama adalah adanya biaya administrasi bulanan yang dibebankan pihak bank kepada para pemilik rekening bank. Besarannya beragam dan biasanya ‘relatif’ kecil. Hanya sekitar Rp 5.000 sampai Rp 25.000 per bulan. Agar tabungan kita tidak semakin habis karena membayar beban administrasi tersebut, maka besarnya imbal hasil bersih (setelah dikenai PPh sebesar 20%) harus lebih besar dari beban tersebut. Kalau kita hitung mundur, dengan tingkat imbal hasil bersih tabungan saat ini yang sekitar 4% per tahun, maka kita harus punya tabungan sebesar minimal 3 juta rupiah agar imbal hasil bersihnya dapat membayar beban administrasi bulanan yang sebesar Rp 10.000.

Sebaiknya kita tanyakan dahulu biaya administrasi bulanan bank yang kita tuju dan kita bandingkan dengan dana yang akan kita simpan di sana. Cukupkah dana tersebut melakukan self maintenance untuk rekening tersebut? Kita tidak mau dana kita tergerus sedikit demi sedikit untuk membayar beban administrasi bulanan, bukan?

Hal kedua yang perlu kita mengerti adalah adanya istilah ‘rekening pasif’. Umumnya rekening tabungan akan dikategorikan sebagai rekening pasif apabila saldo yang tersisa di rekening hanyalah saldo minimum. Walau begitu ada pula beberapa bank yang menerapkan sistem mengubah status rekening tabungan secara otomatis dari aktif menjadi pasif berdasarkan ketiadaan transaksi dalam kurun waktu beberapa bulan berturut-turut. Untuk mengaktifkan kembali rekening pasif, pemilik rekening dapat menghubungi pihak bank, tentu saja dengan memberikan verifikasi data yang diperlukan.

Kalau kita menyetorkan dana tabungan hanya setelah celengan penuh, berapa lama sekali kita akan ke bank? Bisa jadi rekening tabungan kita sudah tidak aktif lagi.

Kelihatannya simpel kan tapi banyak gunanya. So mau belajar hal-hal yang simple seperti ini? Banyak dibahas dikelas-kelas dan workshop perencana keuangan.

Nah, di bulan Oktober akan ada workshop Asuransi info bisa dibuka bersamaan dengan workshop mengelola keuangan dan gaji CPMM di Jakarta info  sementara untuk Kaya Raya dengan Reksa Dana Jakarta info bukaberbarengan dengan workshop Intermediate Financial Planning info buka.

Yuk ajak para Penabung Pemula di sekitar kita belanja celengan! Ajak mereka untuk memilih sendiri celengannya, agar mereka senang mengisinya.

Find fun way to manage your fund. (wdl/wdl)

Sumber : detik.com

Leave a Reply